Jumat, 24 Mei 2013 - 0 komentar

Keliling Kampus UGM

NYASAR. Kata itu udah nggak asing lagi buatku. Udah beberapa kali aku nyasar. Sampai-sampai pernah hampir nyampe ke Bantul. Dan kejadian nyasar itu pula yang aku alami hari ini. Jadi, ceritanya Aku dan salah satu temanku yang bernama Intan ingin ke UGM untuk melengkapi persyaratan lomba Olimpiade Akutansi seperti surat keterangan dari sekolah dan foto ukuran 3x4. Hari ini batas terakhir pengumpulan, dan panitianya sudah berkali-kali sms ke nomer kami supaya cepat mengirimkan kelengkapannya.
Sore itu sekitar pukul 15.45 WIB kita berangkat dari rumahku. Awalnya aku sempet panik. Kita janjian ketemu sama panitia jam 16.00 sedangkan Intan yang tadinya ketiduran molor dari janji setengah jam. Dia pun sempat lupa yang mana gang rumahku karena memang belum familiar. Tujuan kita ke UGM jurusan Vokasi. 
Saat di perempatan Mall Galeria intan berkata, "Fah, belok kiri aja. Lebih enak lewat situ." Aku pun menurut saja dan mengikuti Intan. Kami melewati depan SMA Negeri 6 dan  SMP Negeri 8 Yogyakarta. Kami melewati jalanan UGM yang sangat asing buatku. Semisal disuruh ngulang pakai jalan itu sendirian, aku nggak yakin nggak bakalan nyasar. -_- Akhirnya sampai juga di sekolah Vokasi. Ya meskipun saat mau keparkiran Intan sempat salah masuk lorong. Untunglah Satpam dan penjaganya makhlum dengan kami yang notabene masih SMA. Waktu itu aku masih mengenakan seragam. 
Kami masuk kedalam gedungnya dan mencari-cari stand Olimpiade Akutansi. Kami juga sudah sms panitia bahwa kami sudah sampai diparkiran. Kami disuruh masuk dan mencari lift di lantai satu. Didalam memang ada 2 stand, tapi bukan yang dicari. Malahan ada kayak pembelian tiket talkshow bersama penulis novel radio galau fm. Aku lupa nama penulisnya, yang pasti sih ganteng#ups. Haha. Htmnya murah lagi cuma 15k. Tapi sayangnya itu H-2 UKK, aku musti belajar u,u Balik lagi, aku nanya ke penjaga stand itu dan dia bilang mungkin kita salah gedung. OMG, dan ternyata kita beneran salah gedung! Kita disekolah vokasi, padahal standnya ada di gedung D3 sekolah Ekonomi dan Bisnis UGM.
Akhirnya aku sama Intan memutuskan untuk masuk ke UGMnya. Kita ngelewatin belakang Masjid Kampus yang kalau hari minggu biasa digunain buat Sunday Morning, sejenis pasar minggu gitu. Kita ke bunderan UGM, aku yang di depan. Setelah masuk ke area kampusnya dan dibagian karcis, aku tanya ke petugasnya. "Kekiri, Mbak, sebelahnya kampus," ujar petugas tiket. "Lho, Pak. Kalo kemasjidkan belok kanan," aku protes sambil mengerutkan dahi. "Oh iya, kanan. Pokoknya sebelah Masjid." Setelah mengucapkan terima kasih aku dan Intan pergi. Oya, kami naik motor sendiri-sendiri. Intan mendahului aku dan belok kearah kiri. Dia menghiraukan aku yang menyuruh kekanan. Dan dengan bodohnya aku mengikuti jejaknya untuk belok kiri. Sore itu terlihat banyak orang yang sedang jogging di sekitar sana. Setelah beberapa saat Intan menyadari dia salah, dan aku kembali memimpin jalan. 
Ditengah perjalanan menuju Masjid Kampus UGM aku berhenti lagi untuk bertanya pada petugas. Petugas yang baik hati itu menunjukkan jalan. Tapi dia bilang kita harus keluar dari palang. Berarti bukan di kompleks deket Masjid dong?! Akhirnya kami menurut saja. Di bagian palang saat menyerahkan tiket parkir kami aku bertanya lagi dan petugasnya memberi petunjuk. Dan kalian tahu? Itu jalan yang kami lewati tadi! Jalan yang biasa untuk Sunday Morning! Dan saat melihat kekanan jalan aku menyadari sekolah itu ada disana. Bagus! Jadi ceritanya kita muter-muter UGM?! Tapi nggak papa sih, sekalian jalan-jalan hehe :D Dan parahnya lagi, ternyata aku udah pernah kesana buat seminar jurnalistik bareng kakak kelas. Aku sadar setelah melihat arsitektur parkirannya.
Kami lagi-lagi bertanya dimana lift lantai satu tempat stand dibuka. "Nanti masuk situ, jalan terus aja. Nanti ketemu liftnya," ujar mas mas yang kami tanyai. Kami sempat berpapasan dengan beberapa mahasiswa disana. Aku sempat minder karena masih menggunakan seragam SMA. 
Sampai didalam ada seorang mbak-mbak yang memperhatikan kami. "Dari SMA 5 ya?" tanyanya saat kami sudah dekat. Kita mengangguk dan meminta maaf terlambat karena nyasar. Panitia itu makhlum. Kami menyerahkan syarat yang masih kurang. Dan sebagai hadiahnya kami boleh memilih bunga mawar divas untuk dibawa pulang sebagai kenang-kenangan. Setelah mengucapkan terima kasih, kami pun pamit. Setelah agak jauh aku berkata, "Tan, kita disini cuma lima menit ya, tapi nyasarnya satu jam sendiri." Dan setelah itu kami tertawa bersama. Rencananya sih aku mau berangkat les. Namun karena waktunya tidak memungkinkan akhirnya aku pulang kerumah.

Ini dia foto bunga mawar buat kenang-kenangan:



 Foto bunga mawar yang berdiri

 Foto bunga mawar dari atas

Foto bunga mawar yang tiduran di lantai

Jadi mikir deh, andaikan suatu hari nanti dapet bunga mawar kayak gitu dari seorang cowok yang aku suka. Waa pasti romantis banget :3 #Malah ngopo -_- wkwkw

0 komentar:

Posting Komentar