Musim liburan telah tiba.
Otomatis aku yang kamarnya diatas harus tinggal sendirian karena tiga
penghuni lainnya yang aslinya mbak kos pada pulang kampung ke
keluarganya masing-masing. Selama ini its fine aja, aku selalu berani
meskipun kadang agak merinding kalau kekamar mandi sendiri tengah
malam.
Aku lupa hari apa itu.
Yang pasti itu sekitar jam 10 malam. Ayah sempat pergi untuk sebuah
urusan. Waktu itu aku asyik main laptopku. Ceritanya lagi ketagihan
game dari perusahaan microsoft, yaitu game purble place. Terdengar
suara tangisan Ira, adik bungsuku dari lantai bawah. Tak lama
kemudian Ayah kembali. Aku masih sibuk bermain laptop. Grasak.. Srek
.. Srek.. Grasak.. Terdengar sebuah suara dari luar. Aku sedikit
ngeri membayangkan apa itu, namun aku berusaha cuek dan berpikir
mungkin itu suara kucing atau Ayah yang mengerjakan sesuatu.
Karena penasaran, aku
memberanikan diri untuk keluar. Saat aku membuka pintu dan melangkah
untuk pertama kalinya aku merasakan butiran-butiran kasar dikakiku.
Kalau orang jawa sering mengistilahkannya dengan kata ‘ngeres
lantainya’. Butiran kasar itu berwarna putih. Apakah itu garam? Aku
yakin pasti iya. Aku melangkah lagi hingga ketangga setelah menutup
pintu. Ternyata bukan hanya saja di depan kamarku, namun diseluruh
penjuru lantai atas dari kamar mandi, teras kamar, lantai jemuran
semua dipenuhi garam. Bahkan tangga menuju kebawah pun dipenuhi
dengan garam. Saat setengah turun aku berkata, “Abi tadi keatas
ya?” Dan terdengar jawaban dari Mbak Sum Ayahku memang barusan dari
atas.
Sampai dibawah aku
bertanya-tanya dengan perasan nggak enak kenapa banyak ditaburin
garam segala. Apa iya ada ular? Apa iya jangan jangan ada.. hantu?
Perasaan itu semakin kuat saat Ayah dan Ibu memaksaku untuk tidur di
bawah. Awalnya aku menolak dan terus bertanya apa alasannya. Ayah
bilang untuk mengusir kecoa. Masak iya kecoa diusir sama garam
sebanyak itu? Masak iya kecoa takut sama garam? Kan nggak masuk akal
banget. Akhirnya aku menurut untuk tidur di bawah karena ingin
mengikuti kata-kata orang tuaku. Siapa tahu memang hal itu yang
terbaik.
Keesokan harinya aku
bertanya pada Mbak Sum apa sebenarnya yang terjadi. Awalnya dia tidak
mau memberitahu, katanya kalau dikasih tahu takutnya aku jadi nggak
mau tidur diatas lagi karena takut. Aku memaksa dan dia akhirnya mau
bercerita. Dari cerita itu aku tahu kenyataannya.
Waktu itu Ayah sedang
pergi untuk sebuah urusan. Ira tiba-tiba menangis dengan keras. Pintu
rumah saat itu memang dalam keadaan terbuka. “Huwaa Ada patung, Ira
takut,” Jerit adikku sambil menangis. Saat ditanya dimana dia
menjawab ada diluar dan terus menyebut dia takut. Mbak Sum mengira
yang dimaksud Ira mungkin Izul, Adikku yang lain. “Bukan Izul, Itu
patung, Ira takut,” ujarnya lagi.Kebetulan diluar ada kursi.
“Maksudmu kursi itu?” tanya Mbak Sum lagi. “Bukan, Itu Patung
diluar, Ira Takut,” jawab adiku lagi. Mbak Sum jadi ngeri sendiri.
Tak lama kemudian Ira berhenti menangis. Saat ditanya Ira bilang
patungnya sudah pergi. Waktu itu Ayah sudah pulang. Ira bertanya pada
Mbak Sum bagaimana kalau patungnya dtang lagi? “Patungnya nggak
dateng lagi, patungnya takut sama Bapak,” ujar Mbak Sum menenangkan
Ira. Apa iya itu hantu? Entahlah.. hanya saja waktu itu bulan
Ramadhan. Aneh sekali. Benar saja hal itu membuatku takut tidur
diatas. Sehari setelah mendengar cerita itu, untuk keatas mengambil
bantal-guling selepas maghrib aku minta ditemani. Hari ketiga aku
baru berani sendirian keatas saat siang hari. Barangku disana semua
soalnya. Malamnya aku tetap tidur dibawah sampai akhirnya mudik ke
Sukoharjo.
Beberapa hari setelah
kejadian itu aku bertanya pada Ira. Waktu itu kita sudah di
Sukoharjo. Saat ditanya dia bilang beneran lihat patung dirumahnya
yang membuat dia takut. Patungnya pakai baju putih dan berambut
panjang. Eng Ing Eng. Aku bergidik ngeri. Hanya saja aku berpikir
bisa jadi adikku itu hanya sekedar menjawab asal dan mengiyakan
pertanyaanku tanpa mengerti maksudnya. Makhlumlah anak umur tiga
tahun. Sekian dulu ceritaku tentang ini. Aku menuliskannya saat malam
hari. Semoga saja aku bisa tidur nanti malam -_- See you in the next
postingan..!!
0 komentar:
Posting Komentar