Minggu, 11 Agustus 2013 - 0 komentar

Perubahan dalam Enam Tahun



Segalanya pasti akan berubah seiring waktu berjalan. Itu salah satu hal yang tidak mungkin dipungkiri. Hanya saja terkadang perubahan itu tidak kita sadari. Begitu tersadar semuanya tak lagi sama. Hal itu terjadi karena kita sudah terbiasa dengan suatu hal, kita bertemu dengan hal itu setiap hari. Dan aku sekarang ini baru 
tersadar akan sebuah perubahan.

Ku buka album biru..
Penuh debu dan usang..
Kupandangi sebuah gambar diri..

Itu sepotong lagunya Melly Goeslaw yang berjudul Bunda. Sebenernya itu mewakili keadaanku meskipun dalam kisahku bukan sebuah album berwarna biru yang di dalamnya ada gambar aku dan bunda sewaktu aku bayi. Yang ada aku sewaktu kecil. Waktu itu aku menjadi patih atau pemegang kipas dalam acara pernikahan Budeku. Itu terjadi pada tanggal 28 Januari 2008. Di album itu ada beberapa foto bersama Ayah, Ibu, dan adikku Izul. Izul disana terlihat kecil dan lucu sekali. Berbanding terbalik dengan sekarang yang bahkan tingginya saja sudah melebihi aku. -_- Di foto itu aku terlihat putih banget haha, secara bedaknya juga tebel banget. Patnerku bernama Anik. Dia seumuran denganku dan merupakan tetangga di rumah Nenek dari ayah. Ada juga sih fotoku dengan para simbah dan saudara. Hanya saja kok rasa-rasanya kurang fotogenik ya? Habis kalau bukan gayanya yang sama mesti terlihat jelek juga. Wah wah. Ini dia nih foto-foto saat itu..

Enggak cuma foto dan orang-orang terdekat sih yang berubah banyak. Lingkungan sekitarku juga banyak berubah. Contohnya aja banyak sungai besar yang menjadi kali (selokan), sedangkan kali malah bertransformasi menjadi tanah. Airnya sudah tak bersisa lagi. Parahnya sampah terlihat menggunung dimana-mana.
Baju-baju anak kecil sekarang juga unyu-unyu. Contohnya aja baju adek bungsuku si Ira. Rasa-rasanya jadi pengen pakai baju kayak gitu, tapi pasti nggak muat. Kalaupun dibuat ukuran yang pas untuk aku pasti juga udah nggak pantes lagi, hadeh.
Sawah sekarang udah jarang banget di temui dikota. Bahkan, beberapa perdesaan sudah beralih menjadi kota karena banyaknya perumahan dan infrastruktur baru yang dibangun. Sungguh segalanya cepat sekali berubah. Semoga semakin lama tidak semakin parah, aamiin. :D

 Ayah, Ibu, Aku, dan Adikki Izul

 Ayah, Ibu, Bude Parti, Pakde Hadi, Izul, Aku, dan Anik



 Aku (kiri), Bude Parti (tengah), dan Anik (kanan)




 Aku saat jadi Patah (Pemegang Kipas) di Pernikahan Budeku

0 komentar:

Posting Komentar