Hari
ini aku bolos sekolah..!! Haha. Eits tapi tunggu dulu. Maksud aku bukan bolos
pada umumnya yang di gunain buat sekadar nongkrong, ngobrol atau malah tiduran
di rumah karena males banget sama pelajaran di sekolah. Hari ini aku ikutan
lomba di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Lagi-lagi aku ikutan lomba
menulis katakana dan hiragana. Nggak ada bosen-bosennya. Dari dulu ya kalau ada
lomba bahasa jepang dan aku ikutan, pasti ikutnya lomba itu. Pokoknya nggak mau
yang lain. Alesannya? Soalnya aku ngerasa cuma itu yang bisa aku lakuin.
Awalnya
ngerasa nggak pede banget. Gimana enggak coba? Aku baru persiapan belajar H-1
lomba. Kesannya nggak niat banget ya? Enggak gitu juga. Pasti ada sesuatu yang
buat aku nggak bisa belajar dengan tenang. Contohnya ya, waktu liburan ke
Sukoharjo aku udah bela-belain bawa buku bahasa jepang. Tapi disana aku malah
nggak sempet belajar. Ada acara halal bi halal, acara muter-muter rumah
saudara, jalan-jalan sama saudara, bantuin Ibu ngurus adik-adik, dll. Malemnya
sebenernya bisa. Cuma waktu itu kalau malem pada nonton film kartun lewat LCD
yang dibawa Oomku. Kalau enggak gitu ya kecapekan. Contoh yang lain aku
disibukkan jadwal sekolah sama bimbel. Emang sih nggak full banget. Karena
masih masa penyesuaian waktu senggang aku gunain buat nyantai dan istirahat.
H-2
aku baru sadar. Aku di panggil sama kakak kelas alumni yang namanya Mbak Atmi
ke kelas XI IPS 1. Disana aku dikasih soal buat latihan. Mbaknya baik banget :D
Habis nerima soal aku pamit pulang. Rencananya aku mau ngerjain itu waktu malam
sebelum hari H. Besoknya aku pulang cepet. Rasanya ngantuk banget, pengen tidur
tapi rasanya susah banget. Waktu mau memejamkan mata, Hpku tiba-tiba bunyi. Ada
sms dari Mbak Atmi.
Mbak
Atmi : Aku tunggu di Ikqi (Warung
fried chicken depan sekolahku)
Aku : Mau ngapain Mbak?
Mbak
Atmi : Ngumpulin tugas latihan
yang aku kasih kemaren.
Haduh..!!
Aku belum ngejain sama sekali. Mataku langsung melek. Waktu itu juga aku
langsung ngambil alat tulis dan mulai ngerjain. Awalnya mau aku stopwatch in,
tapi berhubung ada yang sms nggak jadi deh. Aku keinget pesan Mbak Atmi, bahwa
waku juga menentukan. Aku kerjain aja ngebut, habis ngoreksi beberapa kali, aku
langsung tancap gas ke Ikqi. Sampai disana udah ada adek kelas yang namanya
Karomah. Kita sama-sama nanya ke Mbak Atmi kosa kata yang nggak dimengerti.
Mbak Atmi ini udah jadi mahasiswi UGM jurusan bahasa jepang. Setelah udah
lumayan yakin, aku minta tolong dikoreksiin. Ternyata ada beberapa soal yang
salah -_- Karomah pamit pulang, sementara aku dan Mbak Atmi masih ngobrol. Tak
lama kelmudian kita juga pulang.
H-1..!!
Masih sempet-sempetnya aku nonton sinetron tukang bubur naik haji. Capek setelah
pulang les sekitar jam 8 malam. Jam 9 malam aku naik ke lantai dua tempat
kamarku berada. Aku berusaha menyadarkan diriku dan mulai menyiapkan buku.
Awalnya aku membaca kertas latihan dari Mbak Atmi. Mencoba menghafalkan
beberapa kosa kata yang belum masuk ke otak. Kayaknya agak sia-sia. Aku
memutuskan membuka buku, membacanya sekilas dan akhirnya aku letakkan lagi.
rasanya ngantuk banget.!! Aku memutuskan untuk tidur dan berencana belajar
keesokan harinya. Tak lupa aku berharap keajaiban itu datang. Aku percaya bahwa
sesuatu yang tidak mungkin, jika Allah menghendaki, semuanya akan bisa menjadi
kenyataan.
Keesokan
harinya seperti biasanya aku datang mepet ke sekolah. Yang penting enggak ada
acara telat dan bikin guru BP ngamuk-ngamuk. Soalnya aku lebih suka ngerjain
hal lain di rumah daripada dateng kepagian terus nggak ada kerjaan.
Ujung-ujungnya ya kalau nggak ngelamun ya main HP sendiri. Waktu itu aku
ngeluarin buku bahasa jepang dan mau mulai belajar. Bel berbunyi dan aku harus
menyanyikan lagu Indonesia Raya sambil berdiri. Tak lama setelah lagu usai, guruku
datang. Kegiatan dilanjutkan dengan tilawah al-qu’an dan diakhiri dengan
membaca do’a sebelum belajar.
Saat
jam menunjukkan pukul 8 pagi, aku dan salah satu temanku, Chintya izin pada
guruku untuk keluar kelas. Guruku memberi izin karena sudah ada surat izin yang
dilampirkan. Yang lain sudah banyak yang berkumpul di depan ruang guru. Dari
sekolahku mengirimkan 7 perwakilan, yaitu Aku, Chintya, Devita, Afid (cewek),
Fira, Karomah dan Taufiq. Ada juga dua alumni, yaitu Mbak Eri dan Mbak Atmi. Aku
dan Chintya kelas 12 sendiri. Aku, Devita, Afid, dan Karomah mengikuti lomba
menulis katakana dan hiragana. Taufiq, Fira, Mbak Atmi, dan Mbak Eri mengikuti
lomba Manga. Sedangkan Chintya mengikuti lomba pidato bahasa jepang. Kita
berangkat menumpang mobil Afid yang di kendarai oleh kakaknya.
Sampai
disana kita naik lift menuju gedung mini theater di lantai 4 gedung D.Sebelum
masuk kita melakukan registrasi terlebih dahulu. Namaku sempat kurang H, yang
awalnya Afifah Nur Rahmah ditulis menjadi Afifah Nur Rahma. Setelah membenarkan
nama, aku diberi snack dan masuk kedalam. Alhamdulillahnya snacknya makanan
kesukaanku semua.
Setelah
lama menunggu acara di mulai juga. Ada sambutan-sambutan dari ketua panitia,
dekan, dan perwakilan sponsor. Setelah ditutup, lomba pun dilaksanakan. Untuk
lomba katakana dan hiragana, pidato SMA, dan manga lokasinya ada di gedung E
lantai 1. Sementara ruang mini theater digunakan untuk lomba pidato tingkat
mahasiswa.
Aku
masuk ke kelas dan duduk di barisan kedua dari depan dan kedua dari pintu yang
letaknya di sebelah kiri. Aku menatap sekeliling. Sainganku ada sekitar 20
orang. Panitia memperkenalkan diri dan membacakan peraturan. Katanya waktu
pengerjaan 40 menit. Aku membuka soalku. Ada dua lembar dengan empat tipe soal.
Masing-masing tipe ada 5 butir soal. Tipe 1 kita disuruh menyebutkan bahasa jepang
dari gambar yang sudah di tampilkan. Disana ada gambar Kulkas, Topi, Komputer,
Mobil, dan Sepeda. Tipe 2 kita disuruh menulis huruf hiragana dari romaji (huruf
alfabet biasa) yang telah ditampilkan. Tipe 3 kita disuruh menulis huruf
katakana dari romaji yang telah di tampilkan. Tipe 4 kita ditampilkan sebuah
kalimat dalam bentuk romaji. Dari sana kita tentukan mana kata yang menggunakan
huruf katakana atau hiragana, kemudian menulisnya. Setelah mengoreksi beberapa
kali dengan tangan gemetaran, aku menyerahkan jawaban pada panitia.
Alhamdulillah aku menjadi orang pertama yang mengumpulkan. Catatan waktuku
kurang lebih 19 menit. Entah mengapa aku merasa gugup, padahal sebelumnya tak
pernah seperti ini.
Sekarangaku
tinggal pasrah. Tentu aku berharap bisa juara dan membawa pulang piala. Aku
ingin membanggakan orang tuaku, mendapatkan poin positif, dan tentunya ingin
acara membolosku hari ini nggak sia-sia. It’s ok kalau semisal pun aku nggak
menang aku masih bisa mendapatkan pengalaman. Meskipun harus menerima kenyataan
pahit belum pernah sekalipun menang dalam lomba katakana-hiragana walaupun
telah ikut berulang kali. Apalagi ini mungkin menjadi lomba bahasa jepang
terakhirku di SMA, karena aku sudah menjadi siswi kelas 3.
Aku
berusaha santai dan menghabiskan waktu dengan mengobrol dengan rombongan dari
sekolahku. Mbak Atmi tiba-tiba medapatkan sms dari panitia. Isinya meminta aku
dan devita untuk tetap tinggal dan mengikuti acara penutupan. Sempat terbersit
dalam benakku apa itu maksudnya aku menang? Namun segera kutepis kemungkinan
itu karena takut nantinya akan kecewa. Adzan pun berkumandang. Kita semua
menuju masjid untuk melaksanakan shalat dhuhur. Harus kuakui arsitektur kampus
ini sungguh indah. Masjidnya juga terlihat besar dengan banyak pilar-pilar di
setiap sisinya. Kebetulan di lantai satu Masjid ada acara pernikahan. Bau masakan
yang tercium sampai dilantai 2 Masjid membuat kami menjadi lapar..! Setelah
shalat kami kembali untuk makan siang. Makanannya nasi padang dengan lauk ayam
bakar.
Pukul
satu kami semua menuju ruang mini theater lagi untuk mendengarkan pengumuman
pemenang. Nominasi yang pertama kali di bacakan adalah lomba manga. Rombongan
kami sempat berseru bahagia karena Mbak Eri mendapatkan juara tiga dan Mbak
Atmi mendapatkan juara dua. Nominasi yang dibacakan selanjutnya adalah lomba katakana-hiragana.
Devita dipanggil sebagai juara tiga. Tanganku menjadi dingin. Bukankah Devita
salah satu yang disebutkan disms yang diminta untuk ikut acara pentupan selain
aku? Apa mungkin aku juara? Aku tidak mau terlalu berharap. Juara dua dibacakan
dan itu bukan namaku. Tinggal satu harapan lagi, tapi apakah mungkin? Panitia
berkata juara satu dari SMA... Mereka menggangtungkan kalimat. Negeri.. Mereka
melanjutkan. Lima.. Deg..!! Siapa kira-kira?? Dan.. dan.. dan.. itu.. itu..
namaku yang di sebut..!! Apa aku salah dengar? Tapi yang tertangkap oleh
telingaku adalah nama Afifah Nur Rahmah, dan itu namaku..!! Rasanya ingin
sekali sujud syukur. Dengan sedikit tidak percaya aku maju ke depan dan
menerima hadiah piala serta sertifikat peserta. Sayangnya nggak ada yang
dokumentasi dari rombonganku -_- Alhamdulillah, terima kasih ya Rabb.. Akhirnya
perjuangan bolosku mendapatkan hasil. Meskipun piala itu harus aku serahkan ke
sekolah nantinya, aku cukup senang bisa mewakili sekolahku. Alhamdulillah,
terimakasih Allah. Keajaiban itu selalu ada :’)
Narsis di kamar mandi sebelum acara
Panggung Lomba Bahasa jepang UMY
Karomah (kiri), Devita (tengah), Afid (kanan)
Foto-foto setelah keluar dari ruangan lomba
Mbak Atmi (kiri), Mbak Eri (tengah)
Pemenang lomba manga
Aku (kiri)-Devita (kanan)
Aku dan piala :D
Kenang-kenangan foto pialaku :')
1 komentar:
keren banget kaka. Jadi terinspirasi deh...
Posting Komentar