Sabtu, 10 Agustus 2013 - 0 komentar

Keluarga Besar 2013 Part 2



Kalau dari keluarga Ayah ada halal bi halal, tahun ini ada juga dari keluarga Ibu. Tepatnya dari keluarga besar kakekku. Kakekku mempunyai 6 orang saudara dan katanya sih ini halal bi halal keluarga besar Mbah Kerto Diardjo. Acara ini baru diadakan pertama kalinya. Tujuannya supaya sesama saudara bisa saling mengenal sampai ke anak cucunya. Penggagas acara ini Mbah Sagi, Anak sulung dari keluarga kakekku. Sayangnya kakekku tidak bisa hadir karena sudah wafat sejak umurku 2 tahun. Tempat pelaksaan acara ini juga di rumah Mbah Sagi. Acaranya dimulai setelah dhuhur.
Saat hendak berangkat ada beberapa kendala. Mobilnya agak rusak. Merna, saudara jauhku sms aku jadi kesana nggak dan apalah sudah berangkat belum karena acaranya sudah dimulai. Aku yang punya pulsa mepet jelas nggak jawab untuk beberapa lama. Aku mengadu pada Ibu dan Ibu meminjamkan hpnya untuk membalas sms dari Merna. Akhirnya bisa berangkat juga.
Sampai disana sudah ramai. Mau tak mau keluargaku duduk diluar. Nggak papa enak juga nggak panas kok. Baru aja duduk langsung disuguhi snack dan minum. Snacknya berupa agar-agar, pisang rebus, kacang, dan lemper. Sebelnya bapak-bapak yang duduk di depanku ngerokok dan asapnya mengarah padaku. Padahal aku paling benci asap rokok, bikin sesak nafas..!!
Acaranya agak geje sih. Secara baru pertama kali juga. Yah jadi cuma dibentuk susunan panitia dan membahas biaya konsumsi. Panitianya hanya ketua, ditunjuklah Pakde Widodo. Sebenernya aku juga nggak tahu yang mana itu Pakde Widodo. Bahkan kalau boleh jujur entah seharusnya aku memanggilnya Pakde atau Oom. Hadeh.  Soal panitia beres. Ada usulan acaranya dibuat kayak arisan gitu, tapi pada nggak setuju  soalnya cuma setahun sekali. Acara ini rencananya akan dirutinkan setiap lebaran ketiga. Tahun depan disepakati di rumah Mbah Citro yang letak rumahnya dibelakang rumah Mbak Sagi dan disebelah kebun pisan milik Ibuku.
Untuk masalah biaya konsumsi ada beberapa usulan. Secara ekonomi tiap-tiap keluarga juga beda-beda. Ada yang memberikan usul uangnya ditanggung tiap kepala keluarga. Jadi yang rumahnya dapet giliran itu punya anak berapa dan tiap anaknya menyumbang seratus ribu rupiah. Cukup nggak adil juga buat yang anaknya sedikit. Usulan kedua setiap pertemuan di putarkan kaleng dan menyumbang seikhlasnya, dan usulan ketiga tiap kepala keluaga menymbang dua puluh ribu rupiah sehingga bisa terkumpul uang sekitar empat ratus ribu. Entahlah mana usulan yang diterima. Mungkin usulan yang pertama tapi aku tidak terlalu memperhatikan.
Makanan datang..!! Menunya ada bakso, bakwan, sambel tumpang, nasi, dan oseng daun pepaya. Aku mengambil bakwan terlebih dahulu. Bakso yang di suguhkan belum kumakan. Setelah bakwannya habis aku menuangkan sambal di baksoku. Mbah Sagi yang duduk disebelahku memberikan tiga baksonya padaku karena nggak suka bakso. Sisanya diberikan pada adekku. Kalau dihitung-hitung ada sebelas biji. Wah lumayan secara baksonya enak banget. Haha. Selesai makan aku kenyang banget. Adek yang nggak habis ngasih baksonya ke aku. Jadilah niatanku buat makan sambel tumpang batal soalnya perutku udah over capasity. Untungnya dibungkusin jadi tetap bisa makan. Acara makan-makan ditemani dengan alunan musik campursari.
Ira nangis lagi. Dia kayaknya nggak betah lama-lama disatu tempat. Dia lagi-lagi minta pulang dan akhirnya Ibu terpaksa bawa dia kebelakang biar nggak ganggu jalannya acara. Acara ditutup dengan salam-salaman dan setelah itu semua dibolehkan pulang kerumah masing-masing.
Keluargaku tak langsung pulang. Awalnya mampir dulu di rumah sepupuku. Disana aku nonton film di SCTV sambil ngangguin sepupuku yang lagi ngegame. Berisik banget soalnya nyetel gamenya sambil ada lagunya linking park.  Filmnya judulnya : Ayah, mengapa aku berbeda? Mengisahkan tentang seorang anak yang tuli dan gagu sekolah disekolah normal. Walaupun begitu dia pintar dan pandai memainkan piano. Almarhum Ibunya adalah seorang pianis terkenal. Nyebelinnya waktu ditengah acara puncaknya keluargaku pulang. Aku minta dispensasi dari Ibu. Tapi nggak dikasih soalnya besok di rumah mau ada acara. Ceritanya disuruh bantu masak gitu.
Nggak sabar pulang kerumah dan nonton film itu lagi. Sayangnya ternyata nggak langsung pulang. Keluargaku mampir lagi di rumah saudara. Namanya mah Witnyo. Kemaren cuma ketemu sama anak-anaknya doang, soalnya sempet kambuh penyakit gulanya. Ceritanya sekalian jenguk dan silaturahmi juga. Disana cukup lama karena perbincangan cukup seru. Ira juga nggak rewel soalnya ada mainan balon disana. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah lima saat kembali.
Sampai dirumah, tepatnya rumah Nenek dari ayah aku buru-buru menyetel Tv dan memindahkan ke chanel SCTV. Sayangnya filmya udah bubar. Malahan yang ada berita -_- Itu film diadaptasi dari novel Agnes Davonar. Mengharukan. Aku memindah kecahnel RCTI dan mendapati ada siaran Master Chef season 3. Udah 3 besar. Sayangnya baru sebentar nonton ayah mengajakku pergi, Jadilah dipending dulu. Sampai disini ceritaku. Nanti malah nyasar kemana-mana lagi haha. Cukup menyenangkan juga hari ini, semoga hari esok lebih baik :D





Ira memegang balon Ikan sebelum berangkat

Ira saat acara berlangsung

Izul saat acara berlangsung


Izul yang lagi menoleh

0 komentar:

Posting Komentar