Sekarang zaman memang telah berubah. Kejahatan ada dimana-mana, baik itu hal sepele maupun hal yang besar. Aku ingin sekedar membagi pengalamanku sebagai 'korban'. Yah, semoga bisa menjadi pelajaran untuk kalian supaya bisa lebih berhati-hati lagi.
Saat mulai masuk kuliah, aku memutuskan untuk berjualan pulsa, Bukan apa-apa, aku hanya ingin belajar bisnis kecil-kecilan yang bisa disambi kuliah. Selain itu, jika aku memasuki pasar di awal, mungkin kesempatan untuk mengembangkannya lebih besar. Hanya sesederhana itu.
Bulan pertama dan kedua lumayan lancar, tidak ada kendala yang berarti. Setelah bulan ketiga munculah sebuah masalah. Suatu hari ada sms dengan nomor asing masuk ke hpku. Beginilah percakapan kami:
S: StrangerA: Aku
S: Afifah, kamu punya saldo nggak?
A: Ada, tapi cuma 18 k e. Gimana?
S: As 10 sama Three 5 ribu bisa?
A: Bisa, ke nomer mana? Ini Neko atau Kitty? (nama samaran)
S: Neko fah.
A: Keno mana nih pulsanya? :)
S: Ke As 08529375xxxx, three 0897434xxxx.
A: Oke Wait ^^
S: Yang jual lagi siapa fah?
A: Duh aku nggak tahue hhe, sori.
Jujur, saat itu aku langsung percaya saja. Bahkan memberi pilihan nama. Entah saat itu yang ada dipikiranku Neko dan Kitty. Alasanku percaya karena dia tahu namaku dan saat itu modus seperti ini belum pernah aku ketahui.
Kebetulan aku dan Neko tidak satu kelas. Oleh karena itu, lama aku tidak bertemu dengannya. Selang beberapa minggu aku baru bertemu Neko. Namun, saat aku tagih, Neko seperti orang kebingungan. Katanya dia tidak pernah merasa membeli di aku. Saat aku tunjukkan bukti, dia bilang itu bukan nomernya. Temannya juga bilang begitu. Aku coba cek ke teman-teman yang lain tidak ada yang tahu itu nomor siapa. Beberapa kali aku hubungi tidak ada respon. Ya sudah, untuk kali ini aku hanya bisa pasrah. Untung nominalnya tidak terlalu besar.
Beberapa minggu kemudian, ada sms lagi dari nomor asing. Dia mengaku bernama Nona (nama samaran). Kebetulan aku juga mempunyai teman seangkatan yang bernama Nona. Dia satu kelas dengan Neko dan Kitty. Dia tanya aku ada saldo atau tidak. Aku jawab ada. Dia bertanya kalau pulsa As ditempatku harganya berapa. Aku bilang saja mau jawab di whatshapp. Setelah itu tidak ada tanggapan. Belajar dari pengalaman, aku tidak mau ditipu lagi. Saat aku mengontak Nona yang asli, dia malah kebingungan dan bilang kalau itu bukan dia. Biasanya dia kalau pesan lewat whatshapp, kalau lewat sms karena aku tidak menanggapi whatshappnya dan itupun pakai nomernya dia sendiri. Herannya lagi-lagi orang asing ini tahu namaku dan teman seangkatanku.
Selang waktu berlalu, ada sms lagi masuk ke hpku. Kali ini dia mengaku Kitty. Dia bilang mau beli banyak untuk tantenya. Namun, karena saat itu saldoku tinggal sedikit dia tidak merespon lagi. Ternyata tidak cuma aku yang disms. Temanku juga banyak yang mendapatkan sms serupa. Diantara mereka ada yang tanya nomernya dan cerita tentang cara dia merespon orang itu. Parahnya, selain tahu nama kita dan nama teman seangkatan, dia juga telpon beberapa kali. Namun, tidak aku angkat karena takut terkena hipnotis. Dulu aku pernah diceritain orang yang jualan pulsa dikonter kalau dia pernah punya pelanggan kalau beli banyak banget dan tatapannya agak kosong. Setelah diusut, dia terkena hipnotis dan baru sadar jika ada orang yang menegur. Dia dihipnotis orang lewat telepon. Ada sedikit cerita menarik dari temanku yang menanggapi orang asing yang mengaku Kitty. Begini percakapan mereka:
S: Stranger
T: Temanku
S: Non, ini Kitty. Ada pulsa nggak? Tanteku mau beli banyak.
T: Eh sori lagi di jalan, yang telpon kamu? butuh berapa? saldoku tinggal dikit kayaknya.
S: Iya. Ke 08138223xxxx, 08212249xxxx. Masing-masing 100 ya. Jadi berapa?
T: Mahgrib e, habis manghrib gimana? nomernya mana?
S: Iya. Ke 08138223xxxx, 08212249xxxx, 08128470xxxx, 08778667xxxx, 08574117xxxx. Ni tanteku mau beli pulsa 500 buat 5 nomor, kamu deposit sekarang. Besok ada uang tambahan 100 buat kamu, ada rekeningkan? Konter langganan tanteku tutup. Bisa kan, Non?
T: Saldoku tinggal 5 ribu tiiii...
S: Kamu ke konter beli, biar cepet. Gausah deposit.. Besok pas bayar ada tambahan buatmu 100.
T: Jadi nggak? Aku abis didepositin 1 juta nih sama mbakku hehehe.
S: Iya jadi. Diisi cepet. Tanteku nungguin dari tadi.
S: Belum ada yang masuk non.
T: Masak sih? padahal nomer-nomernya udah bener semua lho. Ditunggu dulu ya, nanti bakal ditelpon polisi kok buat konfirmasi nomernya, sekalian tracking lokasimu :) KALO BUTUH PULSA YA KERJA CARI DUIT BUKAN NIPU WOYYYY LU KIRA GUE TOL*L APA?????!!!!!
Ini ceritanya yang kena tipu malah penipunya wkwkwk... Good job buat temanku yang satu itu :)
Selang beberapa lama lagi ada nomor masuk yang tahu namaku juga. Dia tanya siapa yang jualan pulsa. Temanku sesama panitia sebuah acara juga dapat semua. Ada yang mengerjai dengan cara bertanya apakah yang sms itu si x, padahal si x ada disebelahnya. Jadi, jelas itu penipuan.
Aku jadi teringat salah satu cerita guruku waktu SMA dulu. Dia bilang pernah dikirimi sms dari nomor asing bilang kalau guruku mendapat beasiswa. Cukup memberikan rekening dengan saldo minimal 2 juta. Namun, guruku tidak langsung percaya. Dia datang langsung ke universitasnya dan konfirmasi kebagian terkait. Untung guruku belum memberikan nomer rekening, ternyata itu bukan sms dari pihak universitas. Kata salah satu karyawan di universitas guruku, sudah banyak korbannya.
Nah, intinya aku hanya ingin menyampaikan saran (terserah mau diiyain atau dicuekin). Buat para mahasiswa yang nyambi jualan pulsa, jangan mudah percaya sama sms minta dikirim pulsa pakai nomor asing. Jangan sekali-kali mudah percaya meskipun dia tahu nama kalian dan teman kalian, karena sekarang modelnya bukan MAMA MINTA PULSA lagi. Lebih canggih dan mungkin menggunakan orang dalam. Dan buat yang menerima sms dari no asing yang bilang dapat besiswa dari kampus, jangan mudah percaya. Konfirmasi terlebih dahulu. Okesip, sampai jumpa dipostingan berikutnya :)
0 komentar:
Posting Komentar