Kisah sehari-hari..

Saat hendak berangkat ada beberapa kendala. Mobilnya agak rusak. Merna, saudara jauhku sms aku jadi kesana nggak dan apalah sudah berangkat belum karena acaranya sudah dimulai. Aku yang punya pulsa mepet jelas nggak jawab untuk beberapa lama. Aku mengadu pada Ibu dan Ibu meminjamkan hpnya untuk membalas sms dari Merna. Akhirnya bisa berangkat juga.

Sampai disana sudah ramai. Mau tak mau keluargaku duduk diluar. Nggak papa enak juga nggak panas kok. Baru aja duduk langsung disuguhi snack dan minum. Snacknya berupa agar-agar, pisang rebus, kacang, dan lemper. Sebelnya bapak-bapak yang duduk di depanku ngerokok dan asapnya mengarah padaku. Padahal aku paling benci asap rokok, bikin sesak nafas..!!

Kalian pasti tahukan Presiden pertama negara kita Indonesia? Yup, beliau adalah Ir. Soekarno yang mempunyai panggilan akrab Bung Karno. Dia amatlah terkenal dengan pidatonya sekaligus orang luar biasa dimana ia menjadi salah satu pahlawan yang membuat bangsa kita merdeka. Sayangnya dia amatlah memuja perempuan. Istrinya saja banyak sekali. Salah satu keturunannya pernah menjadi Presiden wanita pertama di negara kita. Dialah Ibu Megawati Soekarno Putri. Dia adalah anak dari istri Bung Karno yang bernama Fatmawati. Ibu Fatmawati inilah yang berjasa menjahit bendera merah-putih yang akan di kibarkan saat pembacaan teks proklamasi. Oke, tapi disini kita tidak akan membahas itu.

Tak sengaja aku mendapati kalender di rumah Nenek dari Ayahku. Disana terpampang foto Ir. Soekarno besar-besar. Penasaran aku melihatnya lebih dekat. Disana tertera tulisan Toko Bangunan Warna Prima dengan huruf besar berwarna biru. Namun bukan itu yang membuatku tertarik. Disana ada kata-kata bijak dari Bung Karno. Dibawah kalimat-kalimat itu terdapat tanda tangan beliau. Kata-kata bijak itu seputar tentang bangsa kita, bangsa Indonesia. Aku menduga-duga mungkin bisa jadi itu adalah kutipan dari pidato beliau yang luar biasa. Sayangnya hanya empat yang ditulis dikalender itu. Ini dia nih..

Seperti tahun-tahun sebelumnya, didakan halal bi halal sekaligus arisan keluarga besar dari keluarga Ayahku. Sebenarnya ada dua kali yaitu dari Pak Uwo dan Mbok Uwo. Aku memanggil Kakek-nenekku dari Ayahku seperti itu. Kali ini halal bi halal dari keluarga besar Pak Uwo. Katanya sih keluarga besar Mbah Wongso. Itu nama Simbah Buyut. Oya,Pak Uwo dan Mbok Uwo mempunyai banyak saudara, jadi keturunan yang datang juga nggak sedikit. Tempat diadakannya acara ini di rumah Mbah Sarto. Letaknya tak begitu jauh dari rumah dan bisa ditempuh hanya dengan lima menit berjalan kaki.

Sebelum berangkat Olivia, sepupuku mendatangiku dan bilang minta di foto. Ira, adik bungsuku juga ikut-ikutan. Jadilah aku mengabadikan foto mereka berdua. Dasarnya aku yang narsis, aku juga nggak mau ketinggalan. Aku panggil aja Ayah yang kebetulan lewat dan minta di foto. Hasilnya sih nggak terlalu bagus, secara Ayah juga nggak biasa makai Handphoneku. Keluargaku berangkat jam 09.00 WIB, tapi acaranya baru mulai jam 10.00 WIB. Satu jam itu digunakan untuk salam salaman dengan simbah-simbah dan anggota keluarga besar yang lain. 

Sepertinya kamu lebih bahagia..

Dikelilingi oleh teman-teman yang mungkin selalu ada untukmu sehari 24 jam

Sementara aku terkadang menyendiri, pura-pura sibuk dengan duniaku

Sepertinya kamu lebih bahagia..

 

Mendapat kesempatan bermain main diluar sana dengan ceria

Sementara aku terkadang hanya dirumahku, sibuk dengan duniaku lagi

Sepertinya kamu lebih bahagia..

Menyaksikan kembang api dengan gelak bahagia

Sementara aku hanya bisa memandangnya dari lantai dua rumahku

Sepertinya kamu lebih bahagia..

Hanya saja sayangnya kau tak menyadarinya

Cobaan sesaat membuatmu lupa

Lupa bahwa sepertinya kau lebih bahagia..

**Nb : Ini hanya puisi nggak jelas yang iseng aku buat. Entahlah apa ini bisa di sebut puisi -_-

Iduru Fituri Omedetou Gozaimasu, Shinshin tomoni oyurushi kudasai..!

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H, Mohon maaf lahir dan batin :)

Hari ini hari kemenangan umat islam. Namun tahun ini amatlah berbeda untukku dari tahun-tahun sebelumnya. Sebenarnya segalanya masih sama. Orang-orang saling memaafkan, saling bersilaturahmi, membagikan angpau, shalat idul fitri, mengucapkan selamat idul fitri lewat sms, makan ketupat, dll. Hanya saja kali ini untuk pertama kalinya dalam hidupku aku menghabiskan malam hari raya dan melaksanakan shalat ied di Yogyakarta. Sejak kecil aku memang sudah disini. Dari bayi, TK, SD, SMP hingga SMP menjadikan Sukoharjo hanya seperti tempatku menumpang lahir. Tapi di sanalah setiap hari raya aku melaksanakan shalat ied dan mengunjungi saudara-saudara. Suasana baru, Orang-orang baru, Baju-baju baru, dan segalanya yang untukku belum familiar. Namun kabar gembiranya Dhuhur nanti bakalan mudik ke Sukoharjo. Tunggu ceritaku selanjutnya yaa..!