Minggu, 28 Juli 2013 - 0 komentar

Open Campus FEB UGM 2013


Kenang-kenangan

Semua orang pasti punya kampus idamankan? Begitu juga dengan aku yang menginginkan kuliah di Universitas Gajah Mada Yogyakarta Fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusan Akutansi. Orang tua juga menaruh harapan aku disini. Semoga saja bisa terwujud, aamiin.

Nah, kebetulan pada hari Minggu tanggal 28 Juli 2013 diadakan open campus disana. Awalnya aku tahu dari seorang teman yang datang kerumah untuk meminjam PR dan baru tahu juga aku harus mengkonfirmasi. Padahal sudah H-1 dan aku takutnya kuotanya sudah habis. Tapi nggak ada salahnyakan nyoba? Aku sms aja cpnya berbekal nomor yang di sms teman. Cpnya nggak bales-bales, padahal aku sudah mengirimnya 5 kali. Yasudah aku besok nekat datang saja karena sudah terlanjur survey juga dimana tempatnya. Secara aku belum tahu letak persis gedung fakultasnya.

Aku sengaja bangun pagi-pagi dan bergegas berangkat pagi. Aslinya ditawarin bareng dua orang teman, hanya saja aku takut ujung-ujungnya telat dan nggak bisa ikut. Sampai disana ada serombongan anak laki-laki yang mengambil jalan yang sama dengan mengendarai motor. Aku berfikir mungkin mereka juga ingin mengikuti open campus itu. Aku kayak anak ilang sendirian begini. Eng Ing Eng, aku hanya bisa mengerutkan dahi. Kenapa kampusnya sepi banget kayak gini? Mana gerbangnya juga nggak dibuka? Beneran ada open campus nggak sih. Eits tapi awalnya aku mengira acara itu seminar haha, itu karena informasi yang aku dapatkan kurang jelas. Aku sampai bela-belain lho bolos tes TPA di Neutron karena ingin ikut acara ini. 

Serombongan anak laki-laki tadi juga kebingungan kenapa sepi. Mereka memutar arah dan aku mengikuti mereka. Aku sempat kehilangan jejak mereka dan bertanya di tempat penyerahan karcis. Sempet ragu juga ngambil jalan yang bener apa nggak secara masak ngelewatin palang. Alhamdulillahnya nyampai juga. Ternyata yang aku datangi tadi bagian belakangnya dan memang selalu ditutup haha. Waktu mau masuk gedung buat parkir malah diusir dan disuruh parkir di fakultas sebelah. Serombongan anak laki-laki yang tadi ternyata memang punya tujuan yang sama denganku. Mereka juga bingung. Dengan wajah bingung aku nurut aja sama satpam tadi dan ragu-ragu parkir di Fakultas Filsafat yang memang digunakan untuk parkir bersama beberapa fakultas. Ternyata memang dilarang parkir di gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis kecuali sore hari.

Suasana masih sepi, makhlum masih pagi. Disana terlihat dua orang anak perempuan yang menatap ke arahku. Aku sendirian -_- Kutanya seorang satpam yang asyik menonton Tv dilobi gedung dimana tempat seminarnya. Dianya malah nggak ngerti seminar apa. Kutolehkan wajahku dan melihat serombongan anak laki-laki yang tadi bersama seorang mas-mas berbaju almamater UGM. Ku dekati mereka dan bertanya apa iya mereka mau ikut seminar alias open kampus. Mas-mas itu menjawab iya dan aku mengikuti mereka. Belakangan aku tahu serombongan anak laki-laki itu siswa SMA JB De Boscho, sekolah swasta katholik khusus cowok di Jogja. Aku tahu dari tas salah satu dari mereka yang ada tulisan nama sekolahnya.

Ternyata acaranya dibagian agak kebelakang. Disana sudah berkumpul banyak mahasiswa dan mahasiswi dengan pakaian almamater. Aku disuruh melakukan registrasi. Agak ragu juga apa ada namaku dan ternyata ada..!! :D Setelah itu aku disuruh kekelompokku. Aku bingung kelompok apa sih. Ternyata memang dikelompokkan dan aku masuk kelompok delapan. Setiap kelompok mempunyai dua orang kakak pemandu. Nama pemandu kelompokku bernama Mbak Yuput dan Mas Dodo. Mas Dodo ini ganteng bangeet..! Wajahnya putih banget kayak bule. Eh wkwkw. Mbak Yuput dulu lulusan sebuah SMA di gunung kidul, sedangkan Mas Dodo lulusan SMA Taruna Nusantara. Teman sekelompokku ada 3 orang. Mereka adalah Nisa dari SMA N 9 Yogyakarta, Mahendra dari SMA Negeri 7 Yogyakarta, dan Lathi dari SMA Stelladuce 1 Yogyakarta. Dan kalian tahu? Aku satu-satunya yang berjilbab dikelompok itu. 

Aku menunggu lama sekali. Jadwalnya sih jam 08.00 dimulai, tapi acara molor satu jam. Tau gini berangkat siang juga nggak papa kali ya. Hmm. Akhirnya acara dimulai juga. Kita disuruh kumpul sama kelompoknya masing-masing. Trus disuruh main game sederhana gitu. Tujuannya agar saling mengenal anggota kelompoknya masing-masing. Gamenya itu memasukkan tali rafia yang sudah di tali berbentuk lingkaran ke anggota badan dan meneruskannya ke teman sebelah. Kita semua harus bergandengan tangan. Serunya kita disuruh menyebutkan apa saja tentang diri kita. Game itu diiringi musik dan jika musik berhenti saat talinya ada dikita, teman yang lain harus menyebutkan apa yang tadi sudah kita sebutkan tentang diri kita. Asyik banget, haha.

Game kedua kita diberikan selembar kertas segi empat kecil. Disitu kita disuruh menuliskan ciri-ciri kita, tapi diusahakan jangan yang membuat gampang ditebak. Setelah selesai menulis, kertas dilinting dan dikumpulkan ke kakak pemandu lalu dikocok dan kita diharuskan menutup mata sambil mengambil kertas yang sudah dilinting. Mahendra mendapatkan giliran pertama untuk membuka. Dia membaca dan ternyata itu ciri-ciri Nisa. Ada tulisan dia berkaca mata, padahal hanya Mahendra dan Nisa yang memakai kaca mata. Mahendra disuruh menunjuk siapa giliran selanjutnya. Dia menunjukku dan aku membuka kertas itu. Ternyata itu ciri-ciri Mahendra. Dia menuliskan mengenakan kacamata dan aneh. Wew. Aku menunjuk Nisa untuk giliran berikutnya. Ternyata itu kertas yang menunjukkan ciri-ciriku. Berarti ini artinya... Lathi mendapatkan kertasnya sendiri..! :O haha. Setelah permainan itu usai kita kembali di aula tempat berkumpul tadi. Acara selanjutnya adalah mengelilingi kampus FEB UGM. So wow banget menurutku. Secara cuacanya panas dan ini juga lagi puasa.

Kami menyusuri deretan ruang dosen. Disalah satu ruangan aku melihat ada tong sampah yang diatasnya terdapat bunga. Sayang banget -_- mending buat aku. Setelah itu menyusuri ruang lab komputer, ruangan untuk kuliah, dan gedung pertamina, dll. Sayangnya kita tidak bisa melihat dalamnya seperti apa, karena hari minggu ruangan dikunci. Mas Dodo dengan semangat menjelaskan banyak hal. Sepertinya dia memang tahu banyak sekali. Yang paling berkesan itu waktu ke gedung pertamina. Kita harus naik tangga 8 lantai karena liftnya mati. Emang sengaja dimatikan karena hari libur. Capek..!! Lagi puasa pula. Namun karena aku senang capeknya jadi nggak kerasa. Hehe. Lantai paling atas gedung pertamina ini dibuat sebuah kafe dan wow banget. Beberapa dari kami terkesima karena di desain seperti luar negeri. Secara anak yang kuliah digedung pertamina ini juga mayoritas bule, karena memang dikhususkan untuk kelas internasional. Mahasiswa reguler juga boleh kok makan disini, secara gedung pertamina ini juga nyambung sama gedung reguler. Gedung ini paling tinggi katanya. Kata Mas Dodo, kafe itu dikelola oleh mahasiswanya sendiri. Setelah dari sana kita mengunjungi perpustakaan dan diputerin lagi tempat deretan ruangan para dosen. 

Dari tour singkat itu aku menjadi tahu banyak hal. Aku tahu ternyata kita harus memilih sendiri mata kuliahnya, aku juga tahu kalau semua sistem pembayaran dan administrasi semua via banking dan internet. Canggih banget. Bahkan untuk memperpanjang peminjaman perpustakaan pun via bank. Sehari telat di denda 5000. Hmm.. Fakta yang paling menyesakkan itu kebanyakan dari mereka yang disana berasal dari jurusan IPA. Beberapa diantaranya bahkan mendapatkan kursi lewat jalur undangan atau SNMPTN. Istilahnya jalur tanpa tes. Curang banget, itukan bidangnya anak IPS. Padahal bidang merekakan banyak. Kenapa nggak ngasih kesempatan buat anak IPS kuliah disana? -_- Salah satu temanku ada yang terang-terangan bilang kesalah satu kakak pemandun yang dulu jurusan IPA, “Wah, Mbak berarti penghianat dong?” Namun nadanya seperti bercanda. Mbaknya menjawab, “Ya gimana ya dek. Aku juga udah males e sama kimia.” Wah wah wah. Kalau dipikir-pikir sayang banget 3 tahun belajar bidang eksak yang kadang buat kepala migrain.

Setelah itu kita disuruh masuk kesebuah ruangan yang biasanya untuk kuliah. Tempatnya mirip ruangan bimbel. Bedanya adanya layar proyektor, bukan papan tulis. Disana kita ditampilkan vidio profil mengenai kelas internasional FEB UGM dan profil UGM sendiri. Cukup membuat terpukau. Hanya saja vidio itu menggunakan bahasa inggris. Jadi ya mudeng mudeng nggak mudeng dengerinnya, haha. Dua Mcnya berasal dari Jurusan Akutansi dan Ekonomi. Dan mereka juga berasal dari IPA semua. Nyebelinnya Mbak-mbak yang jadi MC seolah-olah mempromosikan banget buat anak IPA supaya tertarik. Setelah Vidio selesai diputar ada sesi pertanyaan. Aku memberanikan diri untuk bertanya dan akhirnya mendapatkan gantungan kunci FEB UGM. Gantungannya bagus dan berwarna orange. Keluar dari sana kita diputar-putarkan lagi dan kembali ke sebuah ruangan lagi.

Kali ini dalam satu ruangan ada empat kelompok lagi. Namun kita bukan untuk menonton vidio, melainkan untuk bermain game sederhana lagi. Game pertama ditunjuk ketua masing masing perwakilan dari 4 kelompok. Kemudian kita semua yang menjadi anggota disuruh menghadap kebelakang dan diberikan sebuah potongan koran kecil berbentuk segi empat. Kita disuruh mengikuti aba-aba dari ketua tanpa menoleh. Entah untuk melipat kertas itu, menyobek, dll. “Sobek ujung koran bawah sebelah kiri keatas, sebagian aja tapi jangan sampai putus. Udah belum? Sobek ujung kanan koran kebawah sebagian aja.” Ujar Mahendara yang ditunjuk menjadi ketua kelompokku. Rasanya ingin ketawa karena hasil koranku cacat banget. Sama sekali nggak mirip sama yang dicontohin haha. Ternyata potongan itu akan membuat sebuah tangga. Walah, simpel tapi mbingungi ya.

Game kedua kelompok dipecah menjadi dua kelompok dan ditunjuk ketua lagi. Mahendra kembali terpilih menjadi ketua kelompokku. Kali ini gamenya pesan berantai gambar. Peraturannya : Dilarang bersuara..! Dan kita hanya diberi waktu sepuluh detik untuk menirukan gambarnya. Game ini membuat tertawa. Karena yang awalnya gambar sepeda ujung-ujungnya malah jadi gambar orang haha. Awalnya gara-gara gambarku yang nggak jelas soalnya keburu-buru haha, padahal aku ya konek itu bentuk sepeda. Kelompok lain juga nggak beda jauh sih. Bahkan ada juga cerita dari teman diruangan lain yang tidak kalah lucunya. 

Akhirnya acara ditutup dengan perwakilan siswa dua orang untuk menyampaikan kesan pesan. Setelah itu penyerahan piagam dan brosur pada tiap perwakilan sekolah. Itu dititipkan untuk diserahkan pada guru Bknya. Setelah itu kami dibolehkan pulang kerumah masing-masing dengan membawa kesan sendiri-sendiri. Terima kasih untuk kakak-kakak panitia :D

0 komentar:

Posting Komentar