Kamis, 20 Juni 2013 - 0 komentar

Sendratari Mache 2013




Hal yang spesial buat anak XI IPS sekolahku adalah pelajaran keseniannya, yaitu sendratari. Selama satu semester di semester dua dalam satu kelas harus menentukan sendratari macam apa yang akan di pentaskan dan latihan setiap minggunya. Pagelaranpun di gelar pada tanggal 20 Juni 2013 di lapangan sekolah tercinta, SMA Negeri 5 Yogyakarta.
Sebelum pentas, H-1 anak-anak XI IPS wajib datang untuk Gladi resik. Ada juga sih perwakilan dari kelas X yang di tunjuk untuk tampil. 1 group cewek dan 1 group cowok. Mereka menjadi pembuka dalam pagelaran ini. Teman-teman sekelasku termasuk aku datang pagi-pagi. Rencananya sih mau latihan dulu karena gladi resik baru dilaksanakan siangnya. Namun pada akhirnya kelas kami menjahit kain hitam yang akan di gunakan untuk pentas. Baik cowok maupun cewek semuanya ngebantu. Alhasil kita nggak ada latihan.
Urutan pentas dan gladi resik resik berurutan dari angka terkecil. Kelasku, kelas XI IPS 4 mendapatkan giliran paling akhir. Beberapa teman sudah mencoba sebagian kostum yang akan digunakan keesokan harinya. Tujuannya supaya besok nggak kaget dan terbiasa. Aku sendiri udah memakai stagen yang membuatku sakit perut dan sesak karena di pakai terlalu kencang.
Sebelum giliran kami, ada breafing sebentar untuk properti. Hasna yang menjelaskan soal ini karena dia yang mencetuskan idenya. Aku mendapatkan tugas menarik benang yang sebenarnya tidak terlalu aku mengerti.
Kelas demi kelas tampil saat gladi resik. Namun langit mendung. Saat  seperempat giliran XI IPS 3 tampil, hujan tiba-tiba turun. Beberapa anak laki-laki dengan sigap menggotong tata panggung berupa karpet, kain, tempat duduk, papan untuk diamankan supaya tidak basah. Properti kelasku yang sempat dipasang basah terkena air. Alhamdulillahnya nggak fatal jadi masih bisa dipakai. Jadilah anak kelasku nggak ikutan tampil buat gladi resik
Semua anak yang datang dikumpulkan di aula bawah. Beberapa wajah lelah pun terlihat, malahan ada yang merasa kecewa juga. “Nggak papa hari ini hujan, yang penting besok waktu pentas terang. Kalian sampai rumah istirahat ya supaya besok waktu tampil bisa maksimal,” ujar Ibu Diah, guru Sendratari SMA ku memberikan semangat. Kata-kata beliau ada benarnya juga. Beberapa perwakilan dari kelas lain angkat suara dan berterimakasih pada kelasku karena menjahitkan backround untuk pentas besok. Mereka juga minta maaf tidak membantu terlalu banyak.
Saat keluar dari aula bawah, anak-anak kelasku kembali ke ruang kelas yang jadi basecamp sementara kita. Kelas XII IPA 3 yang emang nggak di kunci. Ada yang mengusulkan untuk latihan, namun yang nggak mau latihan lebih banyak. Sudah pada capek katanya. Padahal rasanya sudah agak lama kita nggak latihan bareng-bareng. Hari itu, 19 Juni kelasku sama sekali nggak latihan.
Alhamdulillah keesokan paginya cerah!! Kita semua datang pagi-pagi sekitar jam 06.00 karena akan dirias dan mengenakan kostum. Waktu mulai pertunjukan jam 08.00 WIB. Tiap kelas ada pendamping yang akan membantu merias dan menata kostum kami agar benar, rapi, dan bagus. Seorang mbak-mbak dan temanku yang bernama Fina membantu memoleskan make up ke wajah teman-teman  sekelas. Anak-anak cowok nggak mau di make up, cuma satu yang dimake up. Itupun karena dia tokoh utama. Namanya Fardi.Padahal kelas lain anak cowoknya pada di make up semua. Penata kostumnya namanya Meilia dan Ana. Dia dibantu juga dengan beberapa teman yang lain. Ana yang menata tata kerudungnya menyerupai hijab gitu.
Karena mendapatkan giliran paling akhir kelasku masih bisa semapat latihan bermodalkan musik dari hp. Kita juga sempat foto-foto dulu. Rasanya deg-degan banget waktu mau tampil. Kelas XI IPS 1 menampilkan sendratari Ibu kita kartini, XI IPS 2 menampilkan sendratari Banyuwangi, XI IPS 3 menampilkan sendratari Reog Ponorogo, dan kelasku menampilkan sendratari lendang asmoro yang di adaptasi dari cerita rakyat nawangwulan dan jaka tarub. Hanya saja diberi sentuhan humor.
Sebenarnya ada beberapa kesalahan. Namun penampilan tokoh utama kelasku (Fardi dan Hasna) benar-benar bagus dan so sweet bangeeeet..! Penonton dibuat tertawa dan bersorak-sorak. Diakhir pentaspun tepuk tangan diberikan dengan meriah untuk kelasku. Ada beberapa komentator yang diundang. Ada guru kesenian yang biasa menangani masalah gambar dan membatik, juga diundang dosen Universitas ISI untuk mengomentari penampilan kami. Dosen ISI bertanya pada para penonton mana yang menjadi favorit dan mereka menjawab kelasku yang menjadi favorit. Tampak wajah bahagia dari kelas kami, terutama dari sang koreografer Hutami Safina. Dia anak dance dan koreo yang dibuat untuk kelas kami kuakui bagus :D  Pagelaran diakhiri dengan foto bersama, makan siang, dan melepaskan kostum untuk dikembalikan.
  
Perwakilan Kelas X Group Cewek

Perwakilan Kelas X Group Cowok




Wildan-Rexy

Penampilan dari Kelas XI IPS 1

 Sifia-Fajrul
Penampilan dari Kelas XI IPS 2

Penampilan dari Kelas XI IPS 3

Adegan Ambigu -_-

Adegan setelah Adegan Ambigu

Fardi-Hasna

Penampilan dari Kelas XI IPS 4

Boneka yang dipakai sebagai Bayi di Sendratari Kelasku


Foto Bersama Kepala Sekolah, Pak Jumiran


Foto Bersama Bu Dyah (Jilbab Ungu) dan Dosen ISI




Foto Bersama setelah Acara Selesai

0 komentar:

Posting Komentar