Senin, 11 Mei 2015 - 0 komentar

Sepucuk Surat yang Tak Pernah Tersampaikan


Kamu membuat aku mencintainya.

Namun, dia mencintai kamu.

Pada akhirnya aku membiarkan kalian untuk bersama.

Itu semua demi kebahagiaan dia dan kamu.

Aku terpuruk dalam kesendirian.

Menangis dalam hiruk pikuk kembang api di langit.

Menatap dari atap rumah sendirian.

Tapi tak apa, demi orang yang kusayangi.



Kalian bersama, kalian bahagia.

Kamu selalu bercerita tentang dia.

Aku selalu mencoba untuk bahagia.

Aku mencoba melupakan dia.