Saat ini Sunday Morning baru sudah dibuka di gedung XT Square
Yogyakarta. Seperti namanya, Sunday Morning yang artinya minggu pagi
dilaksanakan setiap hari minggu sampai pukul 12.00 WIB. Di sana banyak
stand yang menjajakan barang dagangan seperti makanan, minuman, baju,
kerudung, sandal, dan Assesoris. Terlihat juga beberapa produsen yang
melalakukan ajang promosi, misalnya simpati dan pocari sweat. Beberapa
sajian kuliner juga berjejer dibeberapa penjuru XT Square, misalnya mie
ayam, mie hijau yang bahan dasarnya sayuran, es buble, gudeg, soto, nasi
kuning, tempura, jus buah, susu segar, dsb.
Hari
ini, Minggu, 27 Januari 2013 Festival Olahraga Tradisional kembali di
gelar di gedung XT Square, bertepatan dengan diadakannya Sunday Morning.
Tahun lalu Festival Olahraga Tradisional di adakan di taman bermain
purawisata Yogyakarta. Acara ini diadakan dalam rangka pekan olahraga
kota. Penyelenggara acara ini adalah FORMI. FORMI adalah singkatan dari
Forum OlahRaga Masyarakat Indonesia. FORMI sendiri mengurusi tentang
olahraga yang tidak terlalu menghasilkan prestasi, seperti misalnya
permainan olahraga tradisional. Acara ini diadakan dari jam 08.00-15.00
WIB.
Menurut Bapak Jumeidi, salah satu anggota FORMI
yang menjadi panitia penyelenggara acara ini, tujuan diadakannya acara
ini ialah untuk melestarikan permainan olahraga tradisional, karena
seiring dengan adanya perkembangan zaman, anak-anak menjadi lebih jarang
memainkan permainan tradisional, dan yang dikhawatirkan, permainan
tradisional akan menjadi punah karena tidak ada lagi yang
melestarikannya.
Acara ini diawali dengan
diadakannya senam massal untuk masyarakat umum, setelah itu diadakan
pembukaan dengaan pertunjukan barongsai yang tujuannya untuk menghibur
pengunjung. Bapak Jumeidi mengaku kurang setuju dengan diadakannya
pertunjukkan barogsai karena dirasa kurang pas. Karena barongsai itu
merupakan kebudayaan China, sedangkan acara ini mengggusung permainan
tradisional Jawa. Selain barongsai, ada juga pertunjukkan musik yang
dibawakan oleh Angklung Motekar, salah atu grub musik di Yogyakarta yang
biasa menunjukkan kebolehannya di pinggir jalan depan Pasar Bringharjo
Yogyakarta. Selain angklung motekar yang menunjukkan aksinya dipanggung
utama, simpati juga menyediakan stand sebagai ajang promosi yang
dilengkapi dengan panggung kecil untuk hiburan musik, musik yang
dibawakan ialah musik dangdut.
Permainan olahraga
tradisional yang dilombakan ada empat jenis, yaitu jalan menggunakan
egrang yang disana disebut kuda-kuda, gobak sodor, balap karung, dan
jalan dengan bakiak atau yang biasa dikenal dengan teklek. Untuk lomba
egrang, balap karung, dan teklek yang dilombakan ialah seberapa cepat
peserta bisa mencapai finish. Peserta yang sampai finish terlebih dahulu
akan menjadi pemenangnya. Saat pelaksanakan final lomba egrang, ada
salah satu panitia yang ikut mendampingi berjalan menggunakan egrang,
hanya saja panitianya terlihat sangat santai dan berada paling belakang.
Sasaran utama dari diacarakan lomba ini sebenarnya adalah anak-anak.
Namun, menurut Bapak Jumeidi ada beberapa anak yang belum sepenuhnya
mengerti tentang permainan tradisional yang dilombakan. Peserta lomba
egrang adalah siswa SD sampai SMA. Untuk lomba gobak sodor, pesertanya
adalah ibu-ibu rumah tangga, sedangkan untuk lomba balap karung dan
teklek, pesertanya adalah masyarakat umum dari berbagai usia.
“Harapannya dengan diadakannya acara ini, permainan tradisional seperti
egrang, balap karung, teklek, dan gobak sodor dapat dilestarikan.
Anak-anak juga banyak yang memainkannya sehingga permainan ini tidak
akan punah seiring dengan perkembangan zaman. Semoga acara ini juga bisa
dijadikan event yang bisa rutin diadakan tiap tahunnya,” Ujar Bapak
Jumeidi saat ditanya harapannya untuk Festival Olahraga Tradisional.
0 komentar:
Posting Komentar